Monday, April 7, 2008

Abi Mau Pergi Kemana Lagi?

Saat berpisah dengan anak-anak adalah saat yang paling mengharukan. Mungkin juga sebuah resiko bekerja jauh dari keluarga. Dan akhir pekan menjadi waktu yang paling ditunggu-tunggu karena saat itulah waktu kita akan bertemu dengan orang-orang tersayang.

Senang sekali ketika Jumat malam menginjakkan kaki di rumah, mencium kening istri, anak-anak juga berebut untuk mencium tangan kita, seperti biasa, mereka juga akan berebut untuk minta digendong. Sesekali akan menanyakan apakah aku membawa oleh-oleh untuk mereka..

"Abi bawa oleh-oleh nggak hari ini? Tapi kalo nggak juga tidak apa-apa kok, Faiz senang Abi pulang." begitu ucap si Sulung dengan bijak.

"Farah tidak apa-apa tidak dibawakan oleh-oleh, karena Abi sudah sering belikan oleh-oleh, nanti kapan-kapan kalau ada rejeki kan Abi belikan buku gambar lagi." begitu kata bidadariku yang memiliki hobi mewarnai dan mnggambar.

"Besok Fadhil belikan jam tangan Power Ranger ya Bi,..." si gesit ini langsung mempraktekkan jurus Power Ranger yang ia ilustrasikan sendiri. Bahkan banyak gerakan-gerakan yang ia karang sendiri, jadi membuat kami gerr melihat tingkahnya.

Sedangkan si kecil Fatimah tanpa banyak bicara langsung menuju ke arahku minta digendong.

Ah, sungguh bahagia anugerah Allah yang begitu indah untukku.

Namun ketika hari Minggu hampir tiba, biasanya yang Faiz atau Farah sudah langsung bertanya lagi, "Besok Abi berangkat lagi ke Pekalongan?" dengan suara parau aku menjawab ya, Insya Allah, untuk memberikan kepastian kepada anakku yang sekarang menginjak usia 7 tahun itu.

"Jam berapa Abi nanti berangkat?" begitu ia akan bertanya lagi kalau hari sudah menjelang siang.

Dan begitulah sebulan terakhir hal itu menjadi sebuah rutinitas di akhir pekan. Bertemu dengan anak-anak, bercanda, bermain dengan mereka, sesekali mengajak jalan-jalan, berdarma wisata, outbound-studying, begitu aku menyebutnya untuk aktivitas belajar di luar rumah. Kadang-kadang kami mengajak anak-anak mengerjakan PR sekolahnya di luar rumah, di taman bermain atau di tempat lain.

Pertanyaan-pertanyaan Faiz memang sering membuat kami terkesima. Sering dia mengajukan pertanyaan yang menjadikan kami harus berfikir panjang untuk menjawabnya. Kadang pula terharu mendengarnya.

Seperti suatu ketika saat aku harus pergi mengaji atau ada acara rapat organisasi. Biasanya aku berangkat malam hari setelah isya. Sebagai seorang aktivis, aku sering meninggalkan anak-anak untuk kegiatan di luar. Dan ini sudah berlangsung sejak aku belum menikah. Jadi anak-anak juga sebenarnya telah terbiasa ditinggalkan oleh Abinya keluar.

Biar bagaimanapun, seorang anak ingin selalu dekat dengan orangtuanya. Maka ketika melihat ayahnya sering bepergian, maka wajar jika ia selalu bertanya. Dan hatiku selalu berdetak keras, hatiku tercekat haru saat suatu malam menjelang mereka tidur, salah satu diantara mereka berkata, "Abi mau kemana lagi?"

Ah, anak-anakku, ayahmu akan pergi berjuang, mengabdi untuk bangsa dan negeri ini...

No comments: