Saturday, March 3, 2007

Kepada Faiz

Faiz, semoga Allah mencintaimu Nak!
Abi menulis surat ini karena ingin memberikan nasehat kepada engkau wahai anakku.
Meskipun jarak memisahkan kita, namun Ayahmu ini yakin bahwa sesungguhnya yang menghubungkan antara kita bukanlah hanya pertemuan fisik, namun hubungan yang lebih hakiki adalah keterikatan jiwa.

Anakku, Ayahmu bukanlah Lukman Al Hakim, yang begitu bijak menasehati dan memberikan contoh kepada anak-anaknya. Namun ayah ingin seperti laki-laki yang diabadikan Allah dalam Al Quran itu karena perhatiannya dalam menjada amanah Tuhannya.

Engkau dan adik-adikmu adalah amanah Allah yang dititpkan kepada Ayahmu ini. Karena itu kami, ayahmu, bersama Umi, ibumu, harus mempertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak.

Karena itulah wahai anakku,
Sejak dari mula, kami berharap engkau akan menjadi anak yang shaleh, sebagaimana doa yang diberikan teman-teman ayah ketika engkau lahir. Kami juga berharap kelak engkau menjadi manusia yang banyak membawa manfaat bagi orang lain. Menjadi mujahid bagi agama-Nya. Bahkan kami berharap engkau akan menjadi syuhada, agar bisa menjadi penebus keluarga kita di hari akhir nanti.

Kami tahu, engkau memiliki bakat yang luar biasa, atas kebesaran dan rahmat Allah. Engkau memiliki kecerdasan yang di atas rata-rata. Engkau juga memiliki ketajaman daya ingat dan analisa.Bahkan keistimewaan itu telah engkau perlihatkan sejak kecil. Engkau pun memiliki keberanian dan kelincahan, kreatif dan kasih sayang kepada adik-adikmu.

Maka dari itu, mulai dari sekarang rajinlah belajar, rajin bangun bagi, sholat subuh bersama umi lalu bersiap mandi dan ke sekolah. Teman-temanmu di TPQ sudah menunggu sore harinya, tentu engkau akan senang berkumpul bersama mereka. Engkau juga bisa bermain bersama adik-adikmu sesudahnya. Menjaga Fatimah di tempat tidurnya dan mengajari Fadhil membaca angka.

Lihatlah engkau sudah beranjak besar. Dekatlah kepada Tuhamnu, karena itulah sebenarnya tugas utama kenapa engkau terlahir ke dunia ini. Lihatlah segala yang Allah berikan kepadamu, sungguh kenikmatan yang harus disyukuri.

Anakku, semoga Allah menyayangimu selalu,
dari ayahmu,

karimun (3/3/07)